Rabu, 30 Januari 2013

Deklarasi Koalisi Bali Mandara

Pelepasan Balon Bersama 9 Koalisi Bali Mandara
Pesan Pasti-Kerta pada Koalisi Bali Mandara

Pasangan Mangku Pastika dan Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta) berpesan agar jajaran dan anggota Koalisi Bali Mandara (KBM) untuk melaksanakan tahapan pemilihan gubernur (pilgub) dengan santun, tertib dan bermartabat, “Jangan sampai dinodai dengan perbuatan tercela dan merusak nama baik.”

Diingatkan pula, bahwa banyaknya partai yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara, bukan berarti pasangan yang diusung pasti menang. Karena yang terpenting adalah bagaimana segenap pendukung bisa menjelaskan program pembangunan Bali Mandara dan menanamkan kepercayaan pada rakyat banyak.

Ada delapan partai pengusung Pasti – Kerta, yaitu Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Nasional Benteng Kerakyatan, Partai Karya Perjuangan (PKP), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), dan Partai Pakar Pangan.

(Redaksi Mangku Pastika)

Like:
Follow twitter @made_mp
Facebook Like :

http://www.facebook.com/PASTIKERTABALI
http://www.facebook.com/imademangkupastika

http://www.facebook.com/pages/TV-Streaming-BALI-Mandara

Senin, 31 Desember 2012

Tahun Baru 2013

Saya Made Mangku Pastika dan Keluarga mengucapkan
"Selamat Tahun Baru 2013"
Semoga menjadi spirit untuk semakin menguatkan Komitmen
dalam mewujudkan Bali Mandara

http://www.facebook.com/imademangkupastika



Minggu, 23 Desember 2012

Minggu, 02 Desember 2012

SIMANTRI LANGKAH AWAL MENUJU PULAU ORGANIK


Kemajuan yang pesat dari pelaksanaan program Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) di Provinsi Bali telah membuat Gubernur Bali Made Mangku Pastika optimis bahwa kesejahteraan masyarakat akan dapat semakin ditingkatkan. Demikian disampaikan Gubernur saat acara Penyerahan Penghargaan dan Hadiah bagi Gapoktan SIMANTRI Berprestasi Tingkat Provinsi Bali Tahun 2012 di areal SIMANTRI 096 Gapoktan Tumang Sejahtera Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kec. Blahbatuh Gianyar, Minggu (2/12). “Saya terobsesi kedepan kita bisa membentuk 1.000 unit lagi dengan rata – rata memiliki 100 orang anggota sehingga minimal 100.000 petani di Bali kesejahteraannya akan semakin meningkat dan segera bisa mewujudkan Bali sebagai salah satu Pulau Organik. Sebab Simantri merupakan langkah awal untuk mewujudkan Bali sebagai Pulau organik,” demikian ujarnya. Yang lebih menggembirakan Gubernur adalah Para Bupati/ Walikota se Bali sudah memahami SIMANTRI sebagai progra prioritas yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya petani.
Sampai Tahun 2012 telah terbentuk 325 Unit Simantri di seluruh Bali. Evaluasi  dan penghargaan ini dimaksudkan sebagai sarana motivasi bagi Gapoktan Simantri untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya yang bermuara pada peningkatan hasil produksi. Gubernur Mangku Pastika menambahkan, kita sebagai umat Hindu patut merasa bahagia, karena secara tidak sadar menurut peneliti dari Oxford University Inggris, SIMANTRI merupakan bentuk dari “ Vedic Agriculture system “,   karena hasil produksi dan limbahnya tidak ada yang terbuang dan lebih sehat dibandingkan dengan pertanian anorganik. “Kedepan sistem pertanian ini harus dapat terus kita kembangkan, tingkatkan kualitas dan kreativitas  sumber daya petaninya melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, pengelolaan menejemen yang lebih baik seperti pembuatan website sehinggga terjadi sharing informasi  antar Gapoktan di Bali, lebih dari itu dapat pula menginformasikan hasil produksi kepada konsumen dalam negeri maupun luar negeri “ ujarnya bangga. Saya yakin dengan kerja keras kita bersama serta dengan komitmen yang tinggi “ Bali Organik “ akan dapat terwujud..

Dari hasil evaluasi Tim penilai  SIMANTRI, terpilih  SIMANTRI 096 Gapoktan Tumang Sejahtera Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kec. Blahbatuh Gianyar sebagai unit Simantri terbaik. Penilaian ini dilakukan terhadap  9 Simantri tersebar di Kab/Kota se Bali yang telah terseleksi sebelumnya. Gapoktan yang terbentuk tahun 2010 ini telah menghasilkan 13 Anak Sapi, 30 ton pupuk organik tiap tahunnya yang telah digunakan untuk 15 hektar lahan pertanian dikawasan Desa Saba. Gapoktan ini juga telah mengahsilkan 10.000 liter  bio urine dalam setahunnya serta menghasilkan gabah yang lebih tinggi dari harga pasaran, disamping produk lainnya seperti jagung, kolam lele dan bawal. Gapoktan ini juga telah membentuk Koperasi Sepitik Karya Dharma Bhakti dengan Aset sebesar Rp. 495.000.000 lebih. Demikian seperti dituturkan ketua Gapoktan Simantri 096 Made Astawa.
Pada kesempatan itu hadir pula Bupati Gianyar DR. Ir. Tjok. Oka Artha Ardana Sukawati, Anggota DPRD Kab. Gianyar Kusuma Negara, dan Kepala SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi sekaligus mendampingi Gubernur pastika  meninjau Simantri 096  dan melihat hasil-hasil produksinya.

Sabtu, 01 Desember 2012

SIMAKRAMA DI KABUPATEN TABANAN

Berbagai Program Bali Mandara yang dilaksanakan Gubernur Bali Made Mangku
Pastika mendapat apresiasi dari bupati dan masyarakat Kabupaten Tabanan
yang hadir dalam kegiatan Simakrama Gubernur di Wantilan Desa Pakraman
Bedha, Kabupaten Tabanan, Sabtu ( 1/12/12 ). Simakrama kali ini terbilang
istimewa karena dihadiri oleh jajaran pimpinan DPRD Provinsi Bali
diantaranya Wakil Ketua Ketut Suwandi, Ketua Komisi I Made Arjaya dan Ketua
Komisi III I Gusti Ngurah Suryantha Putra. Bahkan, Wakil Ketua DPRD Bali
Ketut Suwandi angkat topi atas sejumlah program pro rakyat yang
dilaksanakan Gubernur Mangku Pastika. Dengan karirnya di politik, Ketut
Suwandi mengikuti langsung gaya kepemimpinan Gubernur Bali dari masa ke
masa. “Untuk Bapak Mangku Pastika, jujur saya angkat topi. 18.5 persen ABPD
Bali dialokasikan untuk program pro rakyat,” ujarnya. Sejumlah program yang
dampaknya sudah sangat dirasakan masyarakat diantaranya JKBM, Bedah Rumah,
Simantri, Gerbangsadu, Jamkrida hingga beasiswa bagi siswa berprestasi dari
keluarga kurang mampu. Kata Suwandi, Visi Bali Mandara yang diusung oleh
Gubernur Mangku Pastika bukan hanya di atas kertas, namun telah
diaktualisasikan melalui berbagai program nyata.

Apresiasi senada juga disampaikan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.
Bupati wanita pertama di Bali ini dengan bangga mengatakan kalau Program
Bali Mandara sangat luar biasa. "Ini program yang luar biasa, sekarang
tinggal bagaimana kita berperan aktif dalam menyukseskannya," tandasnya.
Ditambahkannya, sejumlah program yang dampaknya sangat dirasakan masyarakat
Tabanan diantaranya JKBM, Bedah Rumah, Simantri dan bidang pendidikan.
Pemkab Tabanan, kata Eka Wiryastuti, berkomitmen untuk mendukung berbagai
program pro rakyat yang digulirkan Gubernur Mangku Pastika. Untuk itu, dia
berharap masyarakat Tabanan berperan aktif untuk menyukseskan berbagai
program Bali Mandara.

Menanggapi hal itu, Gubernur Mangku Pastika menegaskan bahwa apa yang
dilakukannya merupakan kewajiban sebagai seorang pimpinan yang dipilih
langsung oleh rakyat. Dia menegaskan, seluruh program yang dilaksanakan
selama ini dibiayai oleh APBD yang notabene uang rakyat. “Bukan yang
Pemprov Bali ataupun uangnya Mangku Pastika. Ini uang rakyat yang
dikembalikan lagi untuk mensejahterakan rakyat,” imbuhnya.

Gubernur Mangku Pastika menambahkan, program Bali Mandara telah berjalan
selama empat tahun. Meski banyak manfaat yang telah dirasakan oleh
masyarakat, namun dia menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam
pelaksanaannya. Untuk itu, masyarakat diharapkan ikut mengawal dan merasa
memiliki berbagai program yang dilaksanakan. Peran media juga sangat
diharapkan untuk memberi berbagai masukan tentang pelaksanaan berbagai
program Bali Mandara.

Sejumlah masyarakat yang mendapat kesempatan berdialog langsung dengan
Gubernur Mangku Pastika rata-rata menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan
Program Bali Mandara. Mereka berharap, program ini bisa dilanjutkan secara
berkesinambungan. Simakrama kali ini juga berlangsung dalam suasana hangat.
Joke-joke segar yang dilemparkan Gubernur Mangku Pastika menjauhkan kesan
formal.

Senin, 26 November 2012

KUKUHKAN FORUM TANGGUNG JAWAB SOSIAL DUNIA USAHA (CSR)

Suasana Pengukuhan
“ Saya berharap  dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan oleh Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) memberikan arah yang konkrit untuk meminta pertanggung jawaban sosial perusahaan sehingga tidak ada celah bagi perusahaan untuk menghindar “. Demikian terungkap saat Gubernur Bali Mangku Pastika mengukuhkan Forum Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha (Corporate Social Responsibility/CSR) Dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Provinsi Bali Masa Bhakti 2012 -2016 di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (26/11).
Pengukuhan forum ini ditetapkan dengan SK. Gubernur Bali Nomor 1547/03-G/HK/2012 dengan kepengurusan yang terdiri dari Pemerintah dan Kalangan Dunia Usaha yang terdiri dari 50  Perusahaan lebih dengan  Ketua Umum Ketua BK3S Provinsi Bali   Ny. Ayu Pastika. Kepengurusan terdiri dari 3 divisi yaitu Divisi Partisipasi dan kelembagaan, Bantua Sosial dan Kehumasan. Hadir pula perwakilan Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Kemensos RI M Nursoleh, para Kepala SKPD Prov. Bali, perwakilan perusahaan dari PT. BTN, PT Pegadaian Kanwil VIII, PT PELNI, PT. BPD Bali, PT. Bank Sinar, PT. Indosat, PT. BRI Kanwil Denpasar, PT. Asuransi Jasa Indonesia, PT. Sucofindo , dan undangan lainnya.
Gubernur Bali Mangku Pastika dalam sambutannya menyampaikan bahwa  program Corporite Social Responsibility  (CSR) oleh perusahaan  dalam  pengentasan kemiskinan masyarakat di Bali telah memberikan kontribusi yang cukup, seperti bedah rumah, pengobatan gratis, pelestarian lingkungan, penguatan modal usaha, bantuan sembako, beasiswa pendidikan dan lain-lain. Namun   masih ada beberapa kelemahan karena umumnya perusahaan jalan sendiri-sendiri. Untuk itu saya berharap forum ini harus mampu mewujudkan keterpaduan komitmen sekaligus mensinergikan langkah kita semua dalam mengatasi persoalan kemiskinan. “ Kalau saja 51 perusahaan yang menjadi anggota divisi partisipasi Forum CSR mempunyai komitmen membangun 50 Rumah Layak Huni maka akan terbangun 2.550 dalam setahunnya, hal ini akan segera dapat mengentaskan kemiskinan di Bali karena telah mengurangi 5 indikator dari 14 Indikator katagori RTM dan ditambah dengan program pro rakyat  seperti JKBM, SIMANTRI, GERBANGSADU Mandara  dan program lainnya ”. Ujarnya.  “ Perusahaan yang ikut dalam perusahaan ini kan gede semua, apabila 2 – 5 % keuntungannya disumbangkan untuk masyarakat miskin sebagai wujud tanggung jawab sosial yang telah mengeruk kekayaan Bali  saya kira di Bali tidak akan ada rakyat miskin lagi, apalagi Bali julukannya The Island Of Paradise masak disurga banyak masyarakat miskin. Demikian tambahnya. Oleh karenanya saya sangat berharap Forum ini segera bekerja dan berkoordinasi untuk mengambil langkah konkrit tadi. Mari kita bersama – sama melalui forum yang telah dikukuhkan ini, kita Pemerintah dengan kalangan pengusaha untuk ngayah dan meyadnya    agar Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera segera terwujud. Demikian imbuhnya.
 
Pengukuhan Forum Tanggung Jawab Dunia Usaha
GUBERNUR AJAK KALANGAN PENGUSAHA ENTASKAN KEMISKINAN
 Gubernur Bali , Made Mangku Pastika, mengukuhkan Forum Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha (Corporate Social Responsibility/CSR) dalam penyelenggaraan Kesejahtreraan Sosial Provinsi Bali untuk Masa Bakti 2012-21016 di Gedung Wiswa Sabha Utama , Kantor Gubernur Bali , Senin (26/11).  Forum yang dibentuk atas dasar diterbitkannya Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan oleh Perusahaan Perseroan Terbatas diharapkan Gubernur dapat memberi arah yang konkrit untuk meminta pertanggungjawaban sosial perusahaan bagi usaha pengentasan kemiskinan. sehingga tidak ada celah bagi perusahaan untuk menghindar, demikian ujarnya.
 Pengukuhan forum di Provinsi Bali ini ditetapkan dengan SK. Gubernur Bali Nomor 1547/03-G/HK/2012 dengan kepengurusan yang terdiri dari Pemerintah dan Kalangan Dunia Usaha yang terdiri dari 50  Perusahaan lebih dan diketuai oleh  Ketua BK3S Provinsi Bali   Ny. Ayu Pastika. Sedangkan kepengurusannya terdiri dari 3 divisi yaitu Divisi Partisipasi dan kelembagaan, Bantua Sosial dan Kehumasan.
Gubernur Bali Mangku Pastika dalam sambutannya menyampaikan bahwa  program Corporate Social Responsibility  (CSR) oleh perusahaan  dalam  pengentasan kemiskinan  masyarakat, selama ini telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan, seperti pada program bedah rumah, pengobatan gratis, pelestarian lingkungan, penguatan modal usaha, contohnya pemberina bantuan sembako, beasiswa pendidikan dan lain-lain. Namun dikatakan Gubernur masih ada beberapa kelemahan dalam penyaluran bantuan , karena umumnya perusahaan jalan sendiri-sendiri. Untuk itu keberadaan forum ini diharapkan mampu mewujudkan keterpaduan komitmen sekaligus mensinergikan langkah dalam mengatasi persoalan kemiskinan. “ Kalau saja 51 perusahaan yang menjadi anggota divisi partisipasi Forum CSR mempunyai komitmen masing-masing membangun 50 Rumah Layak Huni maka akan terbangun 2.550 dalam setahunnya, hal ini akan segera dapat mengentaskan kemiskinan di Bali karena telah mengurangi 5 indikator dari 14 Indikator katagori RTM dan ditambah dengan program pro rakyat  seperti JKBM, SIMANTRI, GERBANGSADU Mandara  dan program lainnya ”, ujarnya optimis.   “ Perusahaan yang ikut dalam forum ini kan besar semua, apabila 2 – 5 % keuntungannya disumbangkan untuk masyarakat miskin sebagai wujud tanggung jawab sosial yang telah mengeruk kekayaan Bali  saya kira di Bali tidak akan ada rakyat miskin lagi, terlebih Bali yang dijuluki sebagai The Island Of Paradise , tidak sepantasnya memiliki banyak masyarakat miskin”, demikian tambahnya. Gubernur sangat berharap Forum ini segera bekerja dan berkoordinasi untuk mengambil langkah konkrit dalam mengentaskan kemiskinan. “Mari sama-sama Pemerintah dan kalangan pengusaha untuk ngayah dan meyadnya ,  agar Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera segera terwujud”, demikian imbuhnya.
Dalam kesempatan itu hadir pula perwakilan Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Kemensos RI M Nursoleh, para Kepala SKPD Prov. Bali, perwakilan perusahaan dari PT. BTN, PT Pegadaian Kanwil VIII, PT PELNI, PT. BPD Bali, PT. Bank Sinar, PT. Indosat, PT. BRI Kanwil Denpasar, PT. Asuransi Jasa Indonesia, PT. Sucofindo , dan undangan lainnya.

KPPN Apresiasi Simantri

(Denpasar, 26 November 2012) Anggota Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN) Suharyo Husein memberi apresiasi terhadap program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) yang digulirkan Pemerintah Provinsi Bali. Hal ini terungkap dalam audensi KPPN dan Ketua Komisi II DPRD Bali Tutik Kusuma Wardhani dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di ruang kerja Gubernur Bali, Niti Mandala, Denpasar, Senin (26/11).

Pada kesempatan itu secara khusus Husein meminta penjelasan kepada Gubernur Bali apa yang dimaksud dengan Simantri. “Saya ingin mendengar langsung dari Bapak tentang program Simantri yang ada di Bali,” pintanya.

Menjawab hal tersebut Gubernur mengatakan dirinya menaruh perhatian yang intensif terhadap pertanian di Bali. Karena menurutnya pertanian adalah dasar dari keberadaan pariwisata Bali. berujar daya tarik pariwisata Bali berakar pada kebudayaanya. “Tarian, nyanyian, semua dasarnya adalah dari masyarakat desa,” jelasnya.

Namun, mantan Kapolda Bali ini menambahkan belakangan pertanian semakin sulit. Oleh sebab itulah dirinya menggagas Simantri dalam rangka meningkatkan pendapatan petani. Menurutnya dengan meningkatkan pendapatan maka generasi muda akan kembali tertarik untuk menekuni pertanian dan meningkatkan status sosial petani. Gubernur juga mengatakan melalui Simantri ini Pemprov Bali memberdayakan lulusan pertanian untuk menjadi penyuluh-penyuluh di lokasi-lokasi Simantri.

KPPN sangat mengapresiasi program Simantri bahkan akan membahas sistem ini di pusat agar dapat diterapkan di tempat lain. Rombongan KPPN dipimpin oleh Sekretaris KPPN Adan Wariya dan diikuti anggota KPPN yang juga akademisi IPB Lukman Baga serta anggota KPPN dari Kementerian Perikanan dan Kelautan Leni Syafei.

Tampak hadir dalam audensi tersebut Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Ketut Teneng, SP, Kadis Peternakan Provinsi Bali Ir. I Putu Sumantra, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Ir Ida Bagus Wisnuardana dan Kepala BPTP Bali A.A.N. Kamandalu