Senin, 31 Desember 2012

Tahun Baru 2013

Saya Made Mangku Pastika dan Keluarga mengucapkan
"Selamat Tahun Baru 2013"
Semoga menjadi spirit untuk semakin menguatkan Komitmen
dalam mewujudkan Bali Mandara

http://www.facebook.com/imademangkupastika



Minggu, 23 Desember 2012

Minggu, 02 Desember 2012

SIMANTRI LANGKAH AWAL MENUJU PULAU ORGANIK


Kemajuan yang pesat dari pelaksanaan program Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) di Provinsi Bali telah membuat Gubernur Bali Made Mangku Pastika optimis bahwa kesejahteraan masyarakat akan dapat semakin ditingkatkan. Demikian disampaikan Gubernur saat acara Penyerahan Penghargaan dan Hadiah bagi Gapoktan SIMANTRI Berprestasi Tingkat Provinsi Bali Tahun 2012 di areal SIMANTRI 096 Gapoktan Tumang Sejahtera Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kec. Blahbatuh Gianyar, Minggu (2/12). “Saya terobsesi kedepan kita bisa membentuk 1.000 unit lagi dengan rata – rata memiliki 100 orang anggota sehingga minimal 100.000 petani di Bali kesejahteraannya akan semakin meningkat dan segera bisa mewujudkan Bali sebagai salah satu Pulau Organik. Sebab Simantri merupakan langkah awal untuk mewujudkan Bali sebagai Pulau organik,” demikian ujarnya. Yang lebih menggembirakan Gubernur adalah Para Bupati/ Walikota se Bali sudah memahami SIMANTRI sebagai progra prioritas yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya petani.
Sampai Tahun 2012 telah terbentuk 325 Unit Simantri di seluruh Bali. Evaluasi  dan penghargaan ini dimaksudkan sebagai sarana motivasi bagi Gapoktan Simantri untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya yang bermuara pada peningkatan hasil produksi. Gubernur Mangku Pastika menambahkan, kita sebagai umat Hindu patut merasa bahagia, karena secara tidak sadar menurut peneliti dari Oxford University Inggris, SIMANTRI merupakan bentuk dari “ Vedic Agriculture system “,   karena hasil produksi dan limbahnya tidak ada yang terbuang dan lebih sehat dibandingkan dengan pertanian anorganik. “Kedepan sistem pertanian ini harus dapat terus kita kembangkan, tingkatkan kualitas dan kreativitas  sumber daya petaninya melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, pengelolaan menejemen yang lebih baik seperti pembuatan website sehinggga terjadi sharing informasi  antar Gapoktan di Bali, lebih dari itu dapat pula menginformasikan hasil produksi kepada konsumen dalam negeri maupun luar negeri “ ujarnya bangga. Saya yakin dengan kerja keras kita bersama serta dengan komitmen yang tinggi “ Bali Organik “ akan dapat terwujud..

Dari hasil evaluasi Tim penilai  SIMANTRI, terpilih  SIMANTRI 096 Gapoktan Tumang Sejahtera Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kec. Blahbatuh Gianyar sebagai unit Simantri terbaik. Penilaian ini dilakukan terhadap  9 Simantri tersebar di Kab/Kota se Bali yang telah terseleksi sebelumnya. Gapoktan yang terbentuk tahun 2010 ini telah menghasilkan 13 Anak Sapi, 30 ton pupuk organik tiap tahunnya yang telah digunakan untuk 15 hektar lahan pertanian dikawasan Desa Saba. Gapoktan ini juga telah mengahsilkan 10.000 liter  bio urine dalam setahunnya serta menghasilkan gabah yang lebih tinggi dari harga pasaran, disamping produk lainnya seperti jagung, kolam lele dan bawal. Gapoktan ini juga telah membentuk Koperasi Sepitik Karya Dharma Bhakti dengan Aset sebesar Rp. 495.000.000 lebih. Demikian seperti dituturkan ketua Gapoktan Simantri 096 Made Astawa.
Pada kesempatan itu hadir pula Bupati Gianyar DR. Ir. Tjok. Oka Artha Ardana Sukawati, Anggota DPRD Kab. Gianyar Kusuma Negara, dan Kepala SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi sekaligus mendampingi Gubernur pastika  meninjau Simantri 096  dan melihat hasil-hasil produksinya.

Sabtu, 01 Desember 2012

SIMAKRAMA DI KABUPATEN TABANAN

Berbagai Program Bali Mandara yang dilaksanakan Gubernur Bali Made Mangku
Pastika mendapat apresiasi dari bupati dan masyarakat Kabupaten Tabanan
yang hadir dalam kegiatan Simakrama Gubernur di Wantilan Desa Pakraman
Bedha, Kabupaten Tabanan, Sabtu ( 1/12/12 ). Simakrama kali ini terbilang
istimewa karena dihadiri oleh jajaran pimpinan DPRD Provinsi Bali
diantaranya Wakil Ketua Ketut Suwandi, Ketua Komisi I Made Arjaya dan Ketua
Komisi III I Gusti Ngurah Suryantha Putra. Bahkan, Wakil Ketua DPRD Bali
Ketut Suwandi angkat topi atas sejumlah program pro rakyat yang
dilaksanakan Gubernur Mangku Pastika. Dengan karirnya di politik, Ketut
Suwandi mengikuti langsung gaya kepemimpinan Gubernur Bali dari masa ke
masa. “Untuk Bapak Mangku Pastika, jujur saya angkat topi. 18.5 persen ABPD
Bali dialokasikan untuk program pro rakyat,” ujarnya. Sejumlah program yang
dampaknya sudah sangat dirasakan masyarakat diantaranya JKBM, Bedah Rumah,
Simantri, Gerbangsadu, Jamkrida hingga beasiswa bagi siswa berprestasi dari
keluarga kurang mampu. Kata Suwandi, Visi Bali Mandara yang diusung oleh
Gubernur Mangku Pastika bukan hanya di atas kertas, namun telah
diaktualisasikan melalui berbagai program nyata.

Apresiasi senada juga disampaikan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.
Bupati wanita pertama di Bali ini dengan bangga mengatakan kalau Program
Bali Mandara sangat luar biasa. "Ini program yang luar biasa, sekarang
tinggal bagaimana kita berperan aktif dalam menyukseskannya," tandasnya.
Ditambahkannya, sejumlah program yang dampaknya sangat dirasakan masyarakat
Tabanan diantaranya JKBM, Bedah Rumah, Simantri dan bidang pendidikan.
Pemkab Tabanan, kata Eka Wiryastuti, berkomitmen untuk mendukung berbagai
program pro rakyat yang digulirkan Gubernur Mangku Pastika. Untuk itu, dia
berharap masyarakat Tabanan berperan aktif untuk menyukseskan berbagai
program Bali Mandara.

Menanggapi hal itu, Gubernur Mangku Pastika menegaskan bahwa apa yang
dilakukannya merupakan kewajiban sebagai seorang pimpinan yang dipilih
langsung oleh rakyat. Dia menegaskan, seluruh program yang dilaksanakan
selama ini dibiayai oleh APBD yang notabene uang rakyat. “Bukan yang
Pemprov Bali ataupun uangnya Mangku Pastika. Ini uang rakyat yang
dikembalikan lagi untuk mensejahterakan rakyat,” imbuhnya.

Gubernur Mangku Pastika menambahkan, program Bali Mandara telah berjalan
selama empat tahun. Meski banyak manfaat yang telah dirasakan oleh
masyarakat, namun dia menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam
pelaksanaannya. Untuk itu, masyarakat diharapkan ikut mengawal dan merasa
memiliki berbagai program yang dilaksanakan. Peran media juga sangat
diharapkan untuk memberi berbagai masukan tentang pelaksanaan berbagai
program Bali Mandara.

Sejumlah masyarakat yang mendapat kesempatan berdialog langsung dengan
Gubernur Mangku Pastika rata-rata menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan
Program Bali Mandara. Mereka berharap, program ini bisa dilanjutkan secara
berkesinambungan. Simakrama kali ini juga berlangsung dalam suasana hangat.
Joke-joke segar yang dilemparkan Gubernur Mangku Pastika menjauhkan kesan
formal.

Senin, 26 November 2012

KUKUHKAN FORUM TANGGUNG JAWAB SOSIAL DUNIA USAHA (CSR)

Suasana Pengukuhan
“ Saya berharap  dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan oleh Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) memberikan arah yang konkrit untuk meminta pertanggung jawaban sosial perusahaan sehingga tidak ada celah bagi perusahaan untuk menghindar “. Demikian terungkap saat Gubernur Bali Mangku Pastika mengukuhkan Forum Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha (Corporate Social Responsibility/CSR) Dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Provinsi Bali Masa Bhakti 2012 -2016 di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (26/11).
Pengukuhan forum ini ditetapkan dengan SK. Gubernur Bali Nomor 1547/03-G/HK/2012 dengan kepengurusan yang terdiri dari Pemerintah dan Kalangan Dunia Usaha yang terdiri dari 50  Perusahaan lebih dengan  Ketua Umum Ketua BK3S Provinsi Bali   Ny. Ayu Pastika. Kepengurusan terdiri dari 3 divisi yaitu Divisi Partisipasi dan kelembagaan, Bantua Sosial dan Kehumasan. Hadir pula perwakilan Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Kemensos RI M Nursoleh, para Kepala SKPD Prov. Bali, perwakilan perusahaan dari PT. BTN, PT Pegadaian Kanwil VIII, PT PELNI, PT. BPD Bali, PT. Bank Sinar, PT. Indosat, PT. BRI Kanwil Denpasar, PT. Asuransi Jasa Indonesia, PT. Sucofindo , dan undangan lainnya.
Gubernur Bali Mangku Pastika dalam sambutannya menyampaikan bahwa  program Corporite Social Responsibility  (CSR) oleh perusahaan  dalam  pengentasan kemiskinan masyarakat di Bali telah memberikan kontribusi yang cukup, seperti bedah rumah, pengobatan gratis, pelestarian lingkungan, penguatan modal usaha, bantuan sembako, beasiswa pendidikan dan lain-lain. Namun   masih ada beberapa kelemahan karena umumnya perusahaan jalan sendiri-sendiri. Untuk itu saya berharap forum ini harus mampu mewujudkan keterpaduan komitmen sekaligus mensinergikan langkah kita semua dalam mengatasi persoalan kemiskinan. “ Kalau saja 51 perusahaan yang menjadi anggota divisi partisipasi Forum CSR mempunyai komitmen membangun 50 Rumah Layak Huni maka akan terbangun 2.550 dalam setahunnya, hal ini akan segera dapat mengentaskan kemiskinan di Bali karena telah mengurangi 5 indikator dari 14 Indikator katagori RTM dan ditambah dengan program pro rakyat  seperti JKBM, SIMANTRI, GERBANGSADU Mandara  dan program lainnya ”. Ujarnya.  “ Perusahaan yang ikut dalam perusahaan ini kan gede semua, apabila 2 – 5 % keuntungannya disumbangkan untuk masyarakat miskin sebagai wujud tanggung jawab sosial yang telah mengeruk kekayaan Bali  saya kira di Bali tidak akan ada rakyat miskin lagi, apalagi Bali julukannya The Island Of Paradise masak disurga banyak masyarakat miskin. Demikian tambahnya. Oleh karenanya saya sangat berharap Forum ini segera bekerja dan berkoordinasi untuk mengambil langkah konkrit tadi. Mari kita bersama – sama melalui forum yang telah dikukuhkan ini, kita Pemerintah dengan kalangan pengusaha untuk ngayah dan meyadnya    agar Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera segera terwujud. Demikian imbuhnya.
 
Pengukuhan Forum Tanggung Jawab Dunia Usaha
GUBERNUR AJAK KALANGAN PENGUSAHA ENTASKAN KEMISKINAN
 Gubernur Bali , Made Mangku Pastika, mengukuhkan Forum Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha (Corporate Social Responsibility/CSR) dalam penyelenggaraan Kesejahtreraan Sosial Provinsi Bali untuk Masa Bakti 2012-21016 di Gedung Wiswa Sabha Utama , Kantor Gubernur Bali , Senin (26/11).  Forum yang dibentuk atas dasar diterbitkannya Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan oleh Perusahaan Perseroan Terbatas diharapkan Gubernur dapat memberi arah yang konkrit untuk meminta pertanggungjawaban sosial perusahaan bagi usaha pengentasan kemiskinan. sehingga tidak ada celah bagi perusahaan untuk menghindar, demikian ujarnya.
 Pengukuhan forum di Provinsi Bali ini ditetapkan dengan SK. Gubernur Bali Nomor 1547/03-G/HK/2012 dengan kepengurusan yang terdiri dari Pemerintah dan Kalangan Dunia Usaha yang terdiri dari 50  Perusahaan lebih dan diketuai oleh  Ketua BK3S Provinsi Bali   Ny. Ayu Pastika. Sedangkan kepengurusannya terdiri dari 3 divisi yaitu Divisi Partisipasi dan kelembagaan, Bantua Sosial dan Kehumasan.
Gubernur Bali Mangku Pastika dalam sambutannya menyampaikan bahwa  program Corporate Social Responsibility  (CSR) oleh perusahaan  dalam  pengentasan kemiskinan  masyarakat, selama ini telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan, seperti pada program bedah rumah, pengobatan gratis, pelestarian lingkungan, penguatan modal usaha, contohnya pemberina bantuan sembako, beasiswa pendidikan dan lain-lain. Namun dikatakan Gubernur masih ada beberapa kelemahan dalam penyaluran bantuan , karena umumnya perusahaan jalan sendiri-sendiri. Untuk itu keberadaan forum ini diharapkan mampu mewujudkan keterpaduan komitmen sekaligus mensinergikan langkah dalam mengatasi persoalan kemiskinan. “ Kalau saja 51 perusahaan yang menjadi anggota divisi partisipasi Forum CSR mempunyai komitmen masing-masing membangun 50 Rumah Layak Huni maka akan terbangun 2.550 dalam setahunnya, hal ini akan segera dapat mengentaskan kemiskinan di Bali karena telah mengurangi 5 indikator dari 14 Indikator katagori RTM dan ditambah dengan program pro rakyat  seperti JKBM, SIMANTRI, GERBANGSADU Mandara  dan program lainnya ”, ujarnya optimis.   “ Perusahaan yang ikut dalam forum ini kan besar semua, apabila 2 – 5 % keuntungannya disumbangkan untuk masyarakat miskin sebagai wujud tanggung jawab sosial yang telah mengeruk kekayaan Bali  saya kira di Bali tidak akan ada rakyat miskin lagi, terlebih Bali yang dijuluki sebagai The Island Of Paradise , tidak sepantasnya memiliki banyak masyarakat miskin”, demikian tambahnya. Gubernur sangat berharap Forum ini segera bekerja dan berkoordinasi untuk mengambil langkah konkrit dalam mengentaskan kemiskinan. “Mari sama-sama Pemerintah dan kalangan pengusaha untuk ngayah dan meyadnya ,  agar Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera segera terwujud”, demikian imbuhnya.
Dalam kesempatan itu hadir pula perwakilan Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Kemensos RI M Nursoleh, para Kepala SKPD Prov. Bali, perwakilan perusahaan dari PT. BTN, PT Pegadaian Kanwil VIII, PT PELNI, PT. BPD Bali, PT. Bank Sinar, PT. Indosat, PT. BRI Kanwil Denpasar, PT. Asuransi Jasa Indonesia, PT. Sucofindo , dan undangan lainnya.

KPPN Apresiasi Simantri

(Denpasar, 26 November 2012) Anggota Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN) Suharyo Husein memberi apresiasi terhadap program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) yang digulirkan Pemerintah Provinsi Bali. Hal ini terungkap dalam audensi KPPN dan Ketua Komisi II DPRD Bali Tutik Kusuma Wardhani dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di ruang kerja Gubernur Bali, Niti Mandala, Denpasar, Senin (26/11).

Pada kesempatan itu secara khusus Husein meminta penjelasan kepada Gubernur Bali apa yang dimaksud dengan Simantri. “Saya ingin mendengar langsung dari Bapak tentang program Simantri yang ada di Bali,” pintanya.

Menjawab hal tersebut Gubernur mengatakan dirinya menaruh perhatian yang intensif terhadap pertanian di Bali. Karena menurutnya pertanian adalah dasar dari keberadaan pariwisata Bali. berujar daya tarik pariwisata Bali berakar pada kebudayaanya. “Tarian, nyanyian, semua dasarnya adalah dari masyarakat desa,” jelasnya.

Namun, mantan Kapolda Bali ini menambahkan belakangan pertanian semakin sulit. Oleh sebab itulah dirinya menggagas Simantri dalam rangka meningkatkan pendapatan petani. Menurutnya dengan meningkatkan pendapatan maka generasi muda akan kembali tertarik untuk menekuni pertanian dan meningkatkan status sosial petani. Gubernur juga mengatakan melalui Simantri ini Pemprov Bali memberdayakan lulusan pertanian untuk menjadi penyuluh-penyuluh di lokasi-lokasi Simantri.

KPPN sangat mengapresiasi program Simantri bahkan akan membahas sistem ini di pusat agar dapat diterapkan di tempat lain. Rombongan KPPN dipimpin oleh Sekretaris KPPN Adan Wariya dan diikuti anggota KPPN yang juga akademisi IPB Lukman Baga serta anggota KPPN dari Kementerian Perikanan dan Kelautan Leni Syafei.

Tampak hadir dalam audensi tersebut Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Ketut Teneng, SP, Kadis Peternakan Provinsi Bali Ir. I Putu Sumantra, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Ir Ida Bagus Wisnuardana dan Kepala BPTP Bali A.A.N. Kamandalu

TERIMA AUDENSI ROMBONGAN PENGURUS DHARMA GOSANA CIWA-BUDHA KOTA DENPASAR

Gubernur Bali Mangku Pastika didampingi Assisten II Sekretaris Daerah Provinsi Bali Drs. I Ketut  Wija dan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng, SP, MSi menerima kunjungan Pengurus Dharma Gosana Ciwa Budha Kota Denpasar  yang dipimpin langsung oleh ketuanya  Ida Pedanda Gde Putra Bajing di Ruang Kerja Gubernur Bali, Senin 26 November 2012. Turut juga hadir dalam rombongan ketua panitia/ Manggala Prawartaka Paruman Dharma Gosana Ciwa Budha Se- Nusantara A.A Putra Oka Suwetja SH, M.Si. Maksud kedatangan rombongan yang disampaikan langsung oleh A.A Oka Suwetja untuk mengundang Gubernur dalam acara Prawartaka Paruman Dharma Gosana Ciwa Budha Se- Nusantara yang akan di gelar pada tanggal 8 Desember 2012 di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya. Gubernur Pastika mengapresi dan berharap bisa hadir di acara dimaksud.

Minggu, 25 November 2012

Gubernur Bali ditemui keluarga Bale Agung

Foto Bersama Keluarga Bale Agung
Gubernur bali made mangku pastika menerima kedatangan rombongan keluarga bale agung bertempat di rumah jabatan gubernur bali, denpasar, minggu (25/11). Kedatangan rombongan keluarga bale agung menemui bapak gubernur dimaksudkan adalah untuk bersilaturahmi dan memastikan bahwa keadaan gubernur benar-benar sehat. Bapak gubernur tampak menyambut baik kehadiran romobongan keluarga bale agung yang tidak lain juga merupakan keluarga ibu megawati soekarno putri tersebut. Ikut menerima kedatangan rombongan keluarga megawati tersebut adalah kepala biro humas provinsi bali Drs. I Ketut Teneng, SP, M.Si. Suasana kekeluargaan tampak manakala bapak made mangku pastika berkomunikasi dengan rombongan keluarga bale agung, baik dari pak mangku maupun dari keluarga bale agung saling berbincang-bincang dengan akrab. Sesekali riak tawa datang di sela-sela pembicaraan mereka.
 Kendati dalam kunjungan kekeluargaan, namun pihak keluarga bale agung dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan simpati sekaligus dukungan penuh kepada gubernur made mangku pastika untuk kembali melanjutkan tanggung jawab membawa bali menuju bali mandara di tahun mendatang. Menurut made aripta wibawa, salah satu dari anggota keluarga bale agung, menyatakan bahwa sesuai dengan keputusan bersama, keluarga bale agung tetap konsisten mendoakan kesehatan dan juga kepemimpinan bapak mangku pastika selaku gubernur bali. Menurutnya tidak ada alasan bagi keluarga bale agung untuk tidak mendukung kepemimpinan made mangku pastika yang selama ini dirasakan telah memperjuangkan kesejahtraan masyarakat bali.
 lebih lanjut disampaikan dalam kesempatan tersebut bahwa keluarga bale agung tetap membantu menjaga komunikasi dan koordinasi dengan megawati soekarno putri agar dapat mengatasi kebuntuan komunikasi yang terjadi antar bapak mangku pastika dengan ibu megawati soekarno putri. Ditegaskan bahwa hal ini dikarenakan bapak made mangku pastika selaku gubernur memiliki kompetensi yang lebih dari calon pemimpin yang lainnya. " jika ditinjau dari kualitas pekerjaan selama ini, bapak mangku pastika salahnya dimana? Kan, hampir seluruhnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh bapak mangku pastika memang pro rakyat,..ada kapasitas yang lebih dari pemimpin lain ", tegas made aripta yang ditemui di sela-sela kunjungan.
 hal senada juga disampaikan oleh gede made suardhana yang juga merupakan salah satu anggota keluarga bale agung, menambahkan bahwa komunikasi yang dilakukan dari keluarga bale agung dengan ibu mega adalah melalui mekanisme keluarga bukan melalui mekanisme partai. "....komunikasi dengan ibu mega, karena ibu mega kan adalah keluarga, jika itu urusan partai ya silahkanlah", ujarnya.

Apresiasi Karya Pitra Yadnya Massal

Kehadiran Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada Upacara Pitra Yadnya
Massal yang digelar Krama Desa Adat Kedonganan Minggu ( 25/11/2012 ) merupakan
wujud nyata apresiasi Gubernur Bali Made Mangku Pastika terhadap semangat
beryadnya Krama Bali. Selain Gubernur, hadir pula Wakil Bupati Badung Ketut
Sudikerta, Bupati Klungkung I Wayan Candra, MUDP Bali dan sejumlah anggota
DPRD Kabupaten Badung.

Dalam dharma wacananya, Gubernur menyambut positif kegiatan pitra yadnya
massal yang digelar krama Desa Adat Kedonganan. Menurutnya, pitra yadnya
merupakan kewajiban Umat Hindu pada sang pitara atau leluhur. Selain wujud
bakti kepada sang pitara, pitra yadnya yang diselenggarakan secara massal
juga diharapkan makin mengukuhkan semangat gotong royong dan menyama byara
di tengah masyarakat. Selanjutnya, makin kokohnya semangat menyama braya
itu akan menjadi modal dasar bagi peran aktif masyarakat dalam pembangunan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mendoakan agar karya yang digelar bisa
berjalan lancar dengan dilandasi manah suci nirmala (tulus iklas).  "Melalui
karya suci ini, mari kita doakan agar sang pitara mendapat tempat yang
layak sesuai karma masing-masing," ujarnya. Secara pribadi Gubernur
menghaturkan punia kepada panitia karya.

I Made Sukada selaku prawartaka karya mengucapkan terima kasih atas

kehadiran Gubernur Mangku Pastika. Dia mengurai, Karya Atiwa-tiwa dan Atma
Wedana tahun ini diikuti oleh 6 banjar di lingkungan Desa Adat Kedonganan.
Atiwa-tiwa diikuti 32 sawa, atma wedana 80 puspa dan ngelungah 42 sawa
rare. Menurutnya, pitra yadnya massal merupakan kegiatan rutin yang digelar
Desa Adat Kedonganan setiap tiga tahun sekali. "Ini merupakan pelaksanaan
yang ketiga kalinya," ujarnya. Yadnya yang digelar secara massal ini
bertujuan untuk meringankan beban krama dalam melaksanakan yadnya. Desa
Adat Kedonganan pun punya cara unik dalam mendanai pitra yadnya massal ini.
"Karya ini dibiayai oleh dana krama desa adat yang terkumpul di LPD melalui
program Simpanan Upacara Adat (Sipadat)," urainya. Puncak karya akan
dilaksanakan pada Jumat ( 30/11/2012 ) mendatang.

Lepas Peserta Jalan Sehat Kompas Gramedia Fiesta

(Denpasar, 25 November 2012) Gubernur Bali Made Mangku Pastika melepas jalan sehat Kompas Gramedia Fiesta yang diselenggarakan di Kawasan Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Minggu (25/11/2012) pagi.

Dihadapan peserta jalan sehat yang memadati sisi Barat Lapangan Puputan Margarana,  Gubernur memberikan apresiasinya terhadap kegiatan yang dikatakannya merupakan partisipasi nyata dari Kompas Gramedia untuk bersama-sama dengan pemerintah untuk menyehatkan masyarakat Bali. “Karena didalam tubuh yang sehat, ada jiwa yang sehat,” ujarnya.

Gubernur menambahkan partisipasi Kompas Gramedia ke depan untuk peduli dengan masalah-masalah sosial dan masalah-masalah lainnya yang dihadapi masyarakat Bali dapat membantu pemerintah dalam melaksanakan tugas untuk mewujudkan Bali Mandara atau Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera.

Selain Jalan Sehat digelar pula berbagai event di tempat yang sama, antara lain Lomba Mewarnai, Workshop Photography, Fruit Carving Competition dan Waiter Running Race.

Acara juga ditandai dengan penyerahan kenang-kenangan dari General Manager of Public Relations Kompas Gramedia, Nugroho F. Yudho kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika serta pelepasan Balon oleh Gubernur yang menandai dimulainya Kompas Gramedia Fiesta.

Jumat, 23 November 2012

TANAM POHON DI TAHURA

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, di dampingi Ny. Ayu Pastika, bersama jajaran SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali melakukan penanaman pohon bakau (mangrove) bersama di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (23/11/2012) . Kawasan Tahura Ngurah Rai seluas 1.373,5 ha yang seluruhnya berhutan mangrove  terletak pada jalur strategis kawasan pariwisata Nusa Dua, Kuta dan Sanur, sejak beberapa tahun terakhir mengalami tekanan yang sangat berat seperti perambahan tanah hutan, penebangan pohon mangrove, tempat pembuangan limbah, penumpukan sampah dan endapan lumpur yang mengancam kelestarian hutan mangrove. “Kegiatan penanaman pohon mangrove ini tiada lain merupakan salah satu wujud dari program Bali Mandara yakni mewujudkan Pulau Bali yang bersih dan hijau (Bali Clean and Green), dimana di dalam pembangunan itu seharusnya berlandaskan  4 pilar (four track strategies) yakni, menolong masyrakat miskin (pro poor), menciptakan lapangan kerja (pro job), menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil (pro growth), dan yang terakhir adalah peduli terhadap kelestarian lingkungan (pro environment). Karena bagaimanapun pesatnya pembangunan itu kalau lingkungan rusak maka tidak ada gunanya. Sehingga Bali Clean and Green merupakan implementasi dari strategi kelestarian lingkungan (pro environtment) tersebut,” demikian  dikatakan Gubernur dalam sambutan singkatnya  yang didampingi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali, IGN Wiranatha.  Acara yang dilaksanakan dalam rangka HUT KORPRI ke 41, ini melibatkan Pengurus KORPRI Unit Provinsi Bali, Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali , dan masyarakat sekitar. Gubernur berharap 1000 pohon yang ditanam dapat tumbuh untuk kemudian berfungsi dengan baik. “Mangrove di Tahura merupakan shelter belt yang berfungsi mencegah tsunami, intrusi air lau dan abrasi pantai,” pungkasnya.
Sementara itu, ditempat terpisah ,  masih dalam satu rangkaian acara yang sama juga dilakukan acara kegiatan bersih-bersih di areal Mangrove Information centre (MIC) yang terletak di Desa Suwung Kauh, masih di Kawasan Tahura, Ngurah Rai

Sabtu, 20 Oktober 2012

Salah Satu Program Bali Mandara


SIMANTRI (Sistem Pertanian Terintegrasi)

Simantri
Sistem Pertanian Terintegrasi adalah upaya terobosan dalam mempercepat adopsi teknologi pertanian, melalui pengembangan model percontohan dalam percepatan alih teknologi kepada masyarakat perdesaan.

Program ini mengintegrasikan kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan dalam satu kawasan pengelolaan secara terpadu, dengan kelengkapan unit pengolah kompos, pengolah pakan, instalasi bio urine dan biogas.   



  
Program Simantri bertujuan:
  1. Mendukung berkembangnya diversifikasi usaha pertanian secara terpadu dan berwawasan agribisnis. 
  2. sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, mendukung pembangunan ramah lingkungan dan program “Bali Organik”.
  3. peningkatan pendapatan petani pelaksana, minimal 2 (dua) kali lipat dalam 4 - 5 tahun ke depan.

Sampai akhir tahun 2011 telah terbentuk 200 unit/kelompok Simantri tersebar di seluruh Kabupaten/Kota se-Bali. Dengan anggaran bantuan Rp 200 juta untuk setiap kelompok, maka telah dialokasikan bantuan sebesar Rp 20 milyar dari APBD Provinsi Bali.
Sementara untuk tahun 2012, direncanakan dibentuk 100 unit/kelompok Simantri.

Cara Mendapatkan Program ini adalah :
Harus membentuk kelompok tani jumlahnya 'minimal 10 orang.Satu desa satu simantri

Jumat, 19 Oktober 2012

Om Swastyastu,
Provinsi Bali yang secara geografis memiliki luas wilayah hanya 0,29% dari wilayah nusantara, secara demografis telah sangat padat. Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah penduduk Bali sekitar 3,9 juta jiwa. Kepadatan ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari kemajuan pembangunan daerah Bali dalam beberapa tahun terakhir.
Bali adalah daerah tujuan pariwisata internasional. Kebudayaan daerah yang bernafaskan agama Hindu, dengan didukung potensi alam yang indah, serta masyarakat yang ramah, menjadikan Pulau Bali memiliki berbagai sebutan, seperti Pulau Dewata, Pulau Sorga, Pulau Seribu Pura, bahkan Pulau Perdamaian. Konsep pariwisata budaya mengantarkan pembangunan daerah Bali yang memprioritaskan sektor pariwisata membedakannya dengan daerah-daerah lainnya di tanah air, bahkan di dunia. Tetapi perkembangan global dengan segala eksesnya, membawa konsekuensi munculnya berbagai tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Segenap unsur di daerah harus siap menghadapi perubahan global tersebut. Kita tidak ingin terdapat kondisi paradoks dalam masyarakat kita, di tengah gemerincing dolar atas kemajuan pariwisata, di tengah sebutan Pulau Sorga, masyarakat Bali masih sangat banyak berada dalam kemiskinan.
Perekonomian daerah Bali bersandar pada sektor pariwisata, sektor pertanian dalam arti luas, serta sektor industri kecil dan menengah sebagai pendukung. Komitmen pemerintah daerah untuk menyusun strategi pembangunan ekonomi Bali membuat masyarakat turut terlibat aktif dalam membentuk bangunan ekonomi Bali yang diharapkan dan diinginkan.
Atas dasar potensi dan proyeksi pembangunan Bali tersebut, saya Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang bertugas sejak Agustus 2008, merumuskan konsep pembangunan Bali berlandaskan visi Bali Mandara. Visi pembangunan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali (RPJMD) 2008-2013.
Bali Mandara adalah Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera.
Bali Maju adalah Bali yang dinamis, Bali yang terus bergerak menurut dinamika pergerakan dan perkembangan dunia. Bali yang senatiasa bergerak dan maju dengan tetap menjungjung kesucian dan keiklasan demi tegaknya dharma. Bali yang maju adalah Bali yang harus tetap “metaksu” yang senantiasa meningkatkan kualitas dirinya sebagai daerah tujuan wisata yang handal, berkharisma dan religius. Bali yang maju adalah Bali yang modern menurut ukuran dan tuntutan nilai-nilai universal yang tidak menyimpang dan atau bertentangan dengan nilai-nilai agama Hindu (Bali) serta adat istiadat Bali. Kemodernan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan peradaban sebagai masyarakat yang berada di perkampungan dunia yang terbuka.
Bali Aman adalah Bali yang “ dabdab” teratur sekala niskala. Bali yang memiliki keseimbangan antara korelasi kebutuhan hubungan antar manusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan alam lingkungannya, serta hubungan manusia dengan Tuhan nya sejalan dengan konsep Tri Hita Karana. Bali yang aman adalah Bali yang terhindar dari ancaman intervensi virus-virus ideologi yang bertentangan dengan Tri Hita Karana seperti: terorisme, anarkhisme dan virus non traditional threat lainnya yang mewarnai jaman Kali.
Bali Damai adalah Bali yang diselimuti atmosfir kesejukan lahir bathin serta selalu dalam kondisi “tis” dan kondusif. Bali Damai adalah Bali yang menggambarkan adanya komunitas masyarakat Bali, baik di perkotaan maupun pelosok pedesaan yang kental dengan suasana “briyag-briyug, pakedek pakenyem”. Hal tersebut sebagai indikator optimisme masyarakat dalam menatap masa depan yang menjanjikan.
Bali Sejahtera adalah Bali yang Sukerta Sekala Niskala, sebagai akumulasi diperolehnya kemajuan, keamanan, dan kedamaian.
Visi tersebut dijabarkan dalam tiga misi, yaitu:
Pertama; Mewujudkan Bali yang berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern.
Kedua; Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib, Harmonis, serta Bebas dari berbagai Ancaman, dan
Ketiga: Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin.

Berdasarkan visi dan misi di atas, Pemerintah Provinsi Bali menempatkan penanganan kemiskinan sebagai prioritas utama dalam program pembangunannya. Kemiskinan merupakan muara dari beberapa permasalahan lainnya, terutama pendidikan dan kesehatan. Seluruh permasalahan yang ada harus ditangani secara simultan, tidak bisa sektoral dan terpisah. Prioritas penanganan tersebut kemudian dituangkan dalam APBD Provinsi Bali setiap tahunnya, sebagai landasan penjabaran dan pembiayaannya.
Efektivitas program tercermin dari pengalokasian jumlah anggaran daerah dalam pembangunan. APBD Provinsi Bali yang turut ditentukan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Bali, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada Tahun 2008: Rp 1,512 Triliun, Tahun 2009: Rp 1,667 Triliun, Tahun 2010: Rp 2,1 Triliun, Tahun 2011: Rp 2,97 Triliun, dan Tahun 2012: Rp 3,56 Triliun. Peningkatan ini mencerminkan proyeksi pengelolaan pembangunan, serta ketersediaan anggaran daerah untuk mensejahterakan masyarakatnya semakin meningkat. Di sisi lain, peningkatan anggaran ini menuntut berbagai program dan upaya pemerintah daerah untuk memenuhi kepentingan masyarakat, melalui program-program pembangunan yang benar-benar berpihak kepada masyarakat, harus tepat sasaran dan partisipatif.
Beberapa program prioritas sebagai upaya pengentasan kemiskinan sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali, antara lain Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Bedah Rumah, Penuntasan Buta Aksara dan pembangunan bidang pendidikan, Bali Green Province, serta Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu).Suksma.
Om, Chanti, Chanti, Chanti, Om..

Rabu, 17 Oktober 2012

PROGRAM PEMBANGUNAN BALI MANDARA "SARBAGITA"



Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali  memberikan pengaruh sangat besar kepada kabupaten sekitarnya (Badung, Gianyar dan Tabanan) membentuk satu kesatuan geografis dan ekonomi yang disebut kawasan  Metropolitan SARBAGITA.
Jumlah penduduk wilayah SARBAGITA tahun 2009 sebanyak 1.886.162 jiwa, sedangkan jumlah pergerakan orang keluar-masuk Bali, tahun 2010 sebanyak 21.702.308 orang (59.458 orang/hari dengan pertumbuhan dalam duabelas tahun teraakhir tahun terakhir naik rata-rata 6,62 %/ tahun ) 
Pelayanan angkutan umum sangat buruk, sehingga Tidak Ada Pilihan pergerakan bagi masyarakat, kecuali kendaraan pribadi, akibatnya penggunaan kendaraan pribadi 91,20 % dengan kenaikan 10,89 % per tahun,  sedangkan infrastuktur jalan  naik 1, 99 %/tahun.
Dampak yang dirasakan adalah munculnya kemacetan lalu lintas, yang tidak hanya terjadi di pusat kota, tetapi juga terjadi pada ruas jalan penghubung lintas antar kawasan bawahan.

       Rute Trayek terbatas (hanya 13 trayek) dan tidak ada koneksitas,
  Jadwal Layanan dan waktu tunggu tdk jelas (bisa lebih dr 1 jam), ngetem di sembarang tempat,
       Tidak Nyaman, Kendaraan banyak yang sudah keropos dimakan usia,
       Ongkos Mahal (Rp. 5.000 s/d Rp.10.000)
 
Sehingga dibuatlah program baru SARBAGITA untuk menunjang sarana transportasi untuk mengatasi masalah tersebut.Trayek yang di tersedia saat ini yaitu :
KORIDOR 1 : KOTA – GWK  PP
Dari Halte SMAN 7 (Jl. Kamboja)-Jl. Angsoka–Melati- Surapati - Kapten Agung-Letda Made Putra– PB Sudirman-Watu Renggong–Diponegoro–Raya Sesetan-Bypass Ngurah Rai-Dewa Ruci-Bypass Nusadua-Jl. Udayana/ Kampus UNUD Bukit-Jl. Uluwatu-GWK.  Dari Halte GWK -Raya Uluwatu-Jl.Udayana Kampus Bukit-Bypass Nusadua-Dewa Ruci- Pesang garan - Raya Sesetan – Diponegoro -Serma Durna-Serma Made Pil-Serma Mendra-PB Sudirman-Dewi Sartika - Diponegoro-Hasannudin - Jl. Udayana -Surapati-Kamboja-Angsoka-Melati-Patimura- Kamboja (Halte SMA-7)
KORIDOR 2  : BATUBULAN – NUSADUA PP VIA S. PARKIR KUTA
Dari Terminal Batubulan – WR.Supratman - Bypass Ngurah Rai - Prof.I.B.Mantra -Bypass Ngurah Rai - Simpang Dewa Ruci - Setiabudi Kuta- Raya Kuta–Sentral Parkir Kuta-Imam Bonjol-Sunset Road Timur- Simpang Dewa Ruci-Bypass Nusa Dua-Nusa Dua (BTDC). Dari Halte Nusa Dua (BTDC)-Raya Tg Benoa Bualu-Bypass Nusadua-Simpang Dewa Ruci- Setiabudi Kuta- Raya Kuta - Sentral Parkir Kuta - Imam Bonjol - Sunset Road Timur- Simpang Dewa Ruci-Bypass Ngurah Rai-WR Supratman -Raya Batubulan-Batuyang-Terminal Batubulan

KORIDOR 3 : SANUR – PETITENGAT PP VIA CIVIC CENTER. 
Dari Halte Matahari Terbit -Raya Hangtuah-Puputan Niti Mandala-Raya Puputan-Dewi Sartika-Teuku Umar Timur-Teuku Umar Barat-Tangkuban Perahu-Raya Batubelig-Raya Petitenget. Dari Halte Petitenget-Kayuaya-Raya Kerobokan-Tangkuban Perahu-Teuku Umar Barat-T. Umar Timur-Diponegoro-Raya Patih Jelantik-Raya Sudirman-Raya Puputan-Cok A Tresna-M. Yamin-Puputan N.Mandala-Hang Tuah-Bypass Ngurah Rai-Matahari Terbit
KORIDOR 4 : SANUR – UBUD PP VIA KEDEWATAN
Dari halte Matahari Terbit Sanur--Bypass Ngurah Rai-WR Supratman- Raya Batubulan- Singapadu - Silangkarang-Raya Kedewatan-Bunitan-Lungsiakan-Sanggingan-Campuhan-Puri Saraswati Berputar kembali ke Campuhan-Sanggingan-Lungsiakan-Kadewatan1-Silangkarang-Singapadu -Batubulan-WR Supratman-Bypass Ngurah Rai-Prof Ida Bagus Mantera-Bypass Ngurah Rai- Matahari Terbit Sanur
KORIDOR 5 : MENGWI – BANDARA NGURAH RAI PP VIA S.P. KUTA
Dari Terminal Mengwi -Pupuan Mengwi-Raya Kapal-Raya Abianbase - Raya Dalung - Raya Padangluwih - Raya Kerobokan-Sunset RoadBarat-Dewa Ruci-Bypass Nusa Dua-Raya Ngurah Rai- Bandara Ngurah. Dari Bandara Ngurah Rai -Raya Bandara Ngurah rai-Bypass Nusa Dua-Dewa Ruci-Setiabudi Kuta-Raya Kuta-Imam Bonjol- Sunset Road Barat-Raya Kerobokan-Raya Padangluwih-Raya Dalung - Raya Abianbase - Raya Kapal - Raya Mengwi -Terminal Mengwi.

Dengan tarif penumpang :
Trayek Utama  
                        K.2 :  Dewasa  Rp. 3.500, Pel/Mhs : Rp. 2.500
                        K.1 :  Dewasa  Rp. 3.500, Pel/Mhs : Rp. 2.500
                        C.1 :  Dewasa  Rp. 3.000, Pel/Mhs : Rp. 2.000
Trayek Feeder  Kabupaten Badung
                        B.1 :  Dewasa  Rp. 3.000, Pel/Mhs : Rp. 2.000
                        B.1 :  Dewasa  Rp. 3.000, Pel/Mhs : Rp. 2.000
Trayek Feeder  Kota Denpasar
                         Dewasa  Rp. 2.000 Untuk semua Umur

 TRAYEK MAP


TP 01
SMAN-7 Kamboja-Angsoka-Melati-WR Supratman-Nusa Indah-Hayam Wuruk-Narakusuma-Pandu-Merdeka-M Yamin-Puputan Bundaran Renon- TK Penet-TK Yeh Aya-TK Bulian-Mertasari Sidakarya Berputar Kembali ke TK. Balian –-Puputan NM-Kusuma Atmaja-Coak A Tresna-Jl Merdeka-Pandu-Narakusumah-H. Wuruk-Nusa Indah-WR Supratman-SMAN-7.à GOR Ngurah Rai-Suwung Kauh PP (Konek dengan K.1, K.2, K.3, K.7 dan  K.11)
Rai-Matahari Terbit.à Sanur –Sanglah PP (Konek dengan K.1, K.2, K.3, K.4, K.7, K.8, K.10 dan K.11)
TP 02
Matahari Terbit-Bypass Ngurah Rai-D. Buyan-TK Bilok-TK. Balian-TK. Yeh Aya-Watu Renggong-P Nias (RSUP) Berputar Kembali ke P. Nias-Diponegoro-Serma Md Oka-Serma Md Pil-Serma Mendra-Sudirman-Waturenggong-Yeh Aya-TK. Balian-TK. Bilok-D. Buyan-Bypass Ngurah
TP 03
Sanglah-Serangan PP  dan Tegal – Suwung Kangin PP
P. Nias-P. Bali-P. Lombok-P. Komodo-P. Tarakan-SP.6-P. Kawe-P.Bungin-P. Belitung-P.Moyo Jl. Gurita 1-Jl. Puskesmas-Raya Sesetan-Jl. Sidakarya-Jl.Pendidikan (SMAN 5) -Jl. Suwung Batan Kendal-Jl. Ke Serangan PP à  Trayek : Sanglah – Serangan PP ( Konek dengan K.1, K.2, K.3 dan K.8 ).
Tegal-Jl. Batukaru-Rinjani (SMAN 4/ SMPN 7)-Subur-Imam Bonjol-P Room-Nusakambangan-P. Kawe-P. Bungin-Raya Pemogan-Suwung Kangin Berputar Kembali ke Raya Pemogan-P. Bungin-P. Kawe-Nusakambangan-Jl. Pemecutan-Imam Bonjol-Tegal à Tegal – Suwung Kangin PP  (Konek dengan K.1, K.2, K.3, K.8  dan K.15, )
TP 04
Kreneng-H. Wuruk-Letda Kajeng-Cok A Tresna-D.I Panjaitan-Tk. Musi-Tk Yeh Aya-Tk.Pakerisan- Jl. Dewata-Jl. Sidakarya-Jl. Mertasari-Kerta Petasikan PP à Kreneng – Suwung Kauh PP (Konek dengan K.1, K.2  dan K.3 ).