Senin, 26 November 2012

KUKUHKAN FORUM TANGGUNG JAWAB SOSIAL DUNIA USAHA (CSR)

Suasana Pengukuhan
“ Saya berharap  dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan oleh Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) memberikan arah yang konkrit untuk meminta pertanggung jawaban sosial perusahaan sehingga tidak ada celah bagi perusahaan untuk menghindar “. Demikian terungkap saat Gubernur Bali Mangku Pastika mengukuhkan Forum Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha (Corporate Social Responsibility/CSR) Dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Provinsi Bali Masa Bhakti 2012 -2016 di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (26/11).
Pengukuhan forum ini ditetapkan dengan SK. Gubernur Bali Nomor 1547/03-G/HK/2012 dengan kepengurusan yang terdiri dari Pemerintah dan Kalangan Dunia Usaha yang terdiri dari 50  Perusahaan lebih dengan  Ketua Umum Ketua BK3S Provinsi Bali   Ny. Ayu Pastika. Kepengurusan terdiri dari 3 divisi yaitu Divisi Partisipasi dan kelembagaan, Bantua Sosial dan Kehumasan. Hadir pula perwakilan Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Kemensos RI M Nursoleh, para Kepala SKPD Prov. Bali, perwakilan perusahaan dari PT. BTN, PT Pegadaian Kanwil VIII, PT PELNI, PT. BPD Bali, PT. Bank Sinar, PT. Indosat, PT. BRI Kanwil Denpasar, PT. Asuransi Jasa Indonesia, PT. Sucofindo , dan undangan lainnya.
Gubernur Bali Mangku Pastika dalam sambutannya menyampaikan bahwa  program Corporite Social Responsibility  (CSR) oleh perusahaan  dalam  pengentasan kemiskinan masyarakat di Bali telah memberikan kontribusi yang cukup, seperti bedah rumah, pengobatan gratis, pelestarian lingkungan, penguatan modal usaha, bantuan sembako, beasiswa pendidikan dan lain-lain. Namun   masih ada beberapa kelemahan karena umumnya perusahaan jalan sendiri-sendiri. Untuk itu saya berharap forum ini harus mampu mewujudkan keterpaduan komitmen sekaligus mensinergikan langkah kita semua dalam mengatasi persoalan kemiskinan. “ Kalau saja 51 perusahaan yang menjadi anggota divisi partisipasi Forum CSR mempunyai komitmen membangun 50 Rumah Layak Huni maka akan terbangun 2.550 dalam setahunnya, hal ini akan segera dapat mengentaskan kemiskinan di Bali karena telah mengurangi 5 indikator dari 14 Indikator katagori RTM dan ditambah dengan program pro rakyat  seperti JKBM, SIMANTRI, GERBANGSADU Mandara  dan program lainnya ”. Ujarnya.  “ Perusahaan yang ikut dalam perusahaan ini kan gede semua, apabila 2 – 5 % keuntungannya disumbangkan untuk masyarakat miskin sebagai wujud tanggung jawab sosial yang telah mengeruk kekayaan Bali  saya kira di Bali tidak akan ada rakyat miskin lagi, apalagi Bali julukannya The Island Of Paradise masak disurga banyak masyarakat miskin. Demikian tambahnya. Oleh karenanya saya sangat berharap Forum ini segera bekerja dan berkoordinasi untuk mengambil langkah konkrit tadi. Mari kita bersama – sama melalui forum yang telah dikukuhkan ini, kita Pemerintah dengan kalangan pengusaha untuk ngayah dan meyadnya    agar Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera segera terwujud. Demikian imbuhnya.
 
Pengukuhan Forum Tanggung Jawab Dunia Usaha
GUBERNUR AJAK KALANGAN PENGUSAHA ENTASKAN KEMISKINAN
 Gubernur Bali , Made Mangku Pastika, mengukuhkan Forum Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha (Corporate Social Responsibility/CSR) dalam penyelenggaraan Kesejahtreraan Sosial Provinsi Bali untuk Masa Bakti 2012-21016 di Gedung Wiswa Sabha Utama , Kantor Gubernur Bali , Senin (26/11).  Forum yang dibentuk atas dasar diterbitkannya Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan oleh Perusahaan Perseroan Terbatas diharapkan Gubernur dapat memberi arah yang konkrit untuk meminta pertanggungjawaban sosial perusahaan bagi usaha pengentasan kemiskinan. sehingga tidak ada celah bagi perusahaan untuk menghindar, demikian ujarnya.
 Pengukuhan forum di Provinsi Bali ini ditetapkan dengan SK. Gubernur Bali Nomor 1547/03-G/HK/2012 dengan kepengurusan yang terdiri dari Pemerintah dan Kalangan Dunia Usaha yang terdiri dari 50  Perusahaan lebih dan diketuai oleh  Ketua BK3S Provinsi Bali   Ny. Ayu Pastika. Sedangkan kepengurusannya terdiri dari 3 divisi yaitu Divisi Partisipasi dan kelembagaan, Bantua Sosial dan Kehumasan.
Gubernur Bali Mangku Pastika dalam sambutannya menyampaikan bahwa  program Corporate Social Responsibility  (CSR) oleh perusahaan  dalam  pengentasan kemiskinan  masyarakat, selama ini telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan, seperti pada program bedah rumah, pengobatan gratis, pelestarian lingkungan, penguatan modal usaha, contohnya pemberina bantuan sembako, beasiswa pendidikan dan lain-lain. Namun dikatakan Gubernur masih ada beberapa kelemahan dalam penyaluran bantuan , karena umumnya perusahaan jalan sendiri-sendiri. Untuk itu keberadaan forum ini diharapkan mampu mewujudkan keterpaduan komitmen sekaligus mensinergikan langkah dalam mengatasi persoalan kemiskinan. “ Kalau saja 51 perusahaan yang menjadi anggota divisi partisipasi Forum CSR mempunyai komitmen masing-masing membangun 50 Rumah Layak Huni maka akan terbangun 2.550 dalam setahunnya, hal ini akan segera dapat mengentaskan kemiskinan di Bali karena telah mengurangi 5 indikator dari 14 Indikator katagori RTM dan ditambah dengan program pro rakyat  seperti JKBM, SIMANTRI, GERBANGSADU Mandara  dan program lainnya ”, ujarnya optimis.   “ Perusahaan yang ikut dalam forum ini kan besar semua, apabila 2 – 5 % keuntungannya disumbangkan untuk masyarakat miskin sebagai wujud tanggung jawab sosial yang telah mengeruk kekayaan Bali  saya kira di Bali tidak akan ada rakyat miskin lagi, terlebih Bali yang dijuluki sebagai The Island Of Paradise , tidak sepantasnya memiliki banyak masyarakat miskin”, demikian tambahnya. Gubernur sangat berharap Forum ini segera bekerja dan berkoordinasi untuk mengambil langkah konkrit dalam mengentaskan kemiskinan. “Mari sama-sama Pemerintah dan kalangan pengusaha untuk ngayah dan meyadnya ,  agar Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera segera terwujud”, demikian imbuhnya.
Dalam kesempatan itu hadir pula perwakilan Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Kemensos RI M Nursoleh, para Kepala SKPD Prov. Bali, perwakilan perusahaan dari PT. BTN, PT Pegadaian Kanwil VIII, PT PELNI, PT. BPD Bali, PT. Bank Sinar, PT. Indosat, PT. BRI Kanwil Denpasar, PT. Asuransi Jasa Indonesia, PT. Sucofindo , dan undangan lainnya.

KPPN Apresiasi Simantri

(Denpasar, 26 November 2012) Anggota Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN) Suharyo Husein memberi apresiasi terhadap program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) yang digulirkan Pemerintah Provinsi Bali. Hal ini terungkap dalam audensi KPPN dan Ketua Komisi II DPRD Bali Tutik Kusuma Wardhani dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di ruang kerja Gubernur Bali, Niti Mandala, Denpasar, Senin (26/11).

Pada kesempatan itu secara khusus Husein meminta penjelasan kepada Gubernur Bali apa yang dimaksud dengan Simantri. “Saya ingin mendengar langsung dari Bapak tentang program Simantri yang ada di Bali,” pintanya.

Menjawab hal tersebut Gubernur mengatakan dirinya menaruh perhatian yang intensif terhadap pertanian di Bali. Karena menurutnya pertanian adalah dasar dari keberadaan pariwisata Bali. berujar daya tarik pariwisata Bali berakar pada kebudayaanya. “Tarian, nyanyian, semua dasarnya adalah dari masyarakat desa,” jelasnya.

Namun, mantan Kapolda Bali ini menambahkan belakangan pertanian semakin sulit. Oleh sebab itulah dirinya menggagas Simantri dalam rangka meningkatkan pendapatan petani. Menurutnya dengan meningkatkan pendapatan maka generasi muda akan kembali tertarik untuk menekuni pertanian dan meningkatkan status sosial petani. Gubernur juga mengatakan melalui Simantri ini Pemprov Bali memberdayakan lulusan pertanian untuk menjadi penyuluh-penyuluh di lokasi-lokasi Simantri.

KPPN sangat mengapresiasi program Simantri bahkan akan membahas sistem ini di pusat agar dapat diterapkan di tempat lain. Rombongan KPPN dipimpin oleh Sekretaris KPPN Adan Wariya dan diikuti anggota KPPN yang juga akademisi IPB Lukman Baga serta anggota KPPN dari Kementerian Perikanan dan Kelautan Leni Syafei.

Tampak hadir dalam audensi tersebut Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Ketut Teneng, SP, Kadis Peternakan Provinsi Bali Ir. I Putu Sumantra, Kadis Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Ir Ida Bagus Wisnuardana dan Kepala BPTP Bali A.A.N. Kamandalu

TERIMA AUDENSI ROMBONGAN PENGURUS DHARMA GOSANA CIWA-BUDHA KOTA DENPASAR

Gubernur Bali Mangku Pastika didampingi Assisten II Sekretaris Daerah Provinsi Bali Drs. I Ketut  Wija dan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng, SP, MSi menerima kunjungan Pengurus Dharma Gosana Ciwa Budha Kota Denpasar  yang dipimpin langsung oleh ketuanya  Ida Pedanda Gde Putra Bajing di Ruang Kerja Gubernur Bali, Senin 26 November 2012. Turut juga hadir dalam rombongan ketua panitia/ Manggala Prawartaka Paruman Dharma Gosana Ciwa Budha Se- Nusantara A.A Putra Oka Suwetja SH, M.Si. Maksud kedatangan rombongan yang disampaikan langsung oleh A.A Oka Suwetja untuk mengundang Gubernur dalam acara Prawartaka Paruman Dharma Gosana Ciwa Budha Se- Nusantara yang akan di gelar pada tanggal 8 Desember 2012 di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya. Gubernur Pastika mengapresi dan berharap bisa hadir di acara dimaksud.

Minggu, 25 November 2012

Gubernur Bali ditemui keluarga Bale Agung

Foto Bersama Keluarga Bale Agung
Gubernur bali made mangku pastika menerima kedatangan rombongan keluarga bale agung bertempat di rumah jabatan gubernur bali, denpasar, minggu (25/11). Kedatangan rombongan keluarga bale agung menemui bapak gubernur dimaksudkan adalah untuk bersilaturahmi dan memastikan bahwa keadaan gubernur benar-benar sehat. Bapak gubernur tampak menyambut baik kehadiran romobongan keluarga bale agung yang tidak lain juga merupakan keluarga ibu megawati soekarno putri tersebut. Ikut menerima kedatangan rombongan keluarga megawati tersebut adalah kepala biro humas provinsi bali Drs. I Ketut Teneng, SP, M.Si. Suasana kekeluargaan tampak manakala bapak made mangku pastika berkomunikasi dengan rombongan keluarga bale agung, baik dari pak mangku maupun dari keluarga bale agung saling berbincang-bincang dengan akrab. Sesekali riak tawa datang di sela-sela pembicaraan mereka.
 Kendati dalam kunjungan kekeluargaan, namun pihak keluarga bale agung dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan simpati sekaligus dukungan penuh kepada gubernur made mangku pastika untuk kembali melanjutkan tanggung jawab membawa bali menuju bali mandara di tahun mendatang. Menurut made aripta wibawa, salah satu dari anggota keluarga bale agung, menyatakan bahwa sesuai dengan keputusan bersama, keluarga bale agung tetap konsisten mendoakan kesehatan dan juga kepemimpinan bapak mangku pastika selaku gubernur bali. Menurutnya tidak ada alasan bagi keluarga bale agung untuk tidak mendukung kepemimpinan made mangku pastika yang selama ini dirasakan telah memperjuangkan kesejahtraan masyarakat bali.
 lebih lanjut disampaikan dalam kesempatan tersebut bahwa keluarga bale agung tetap membantu menjaga komunikasi dan koordinasi dengan megawati soekarno putri agar dapat mengatasi kebuntuan komunikasi yang terjadi antar bapak mangku pastika dengan ibu megawati soekarno putri. Ditegaskan bahwa hal ini dikarenakan bapak made mangku pastika selaku gubernur memiliki kompetensi yang lebih dari calon pemimpin yang lainnya. " jika ditinjau dari kualitas pekerjaan selama ini, bapak mangku pastika salahnya dimana? Kan, hampir seluruhnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh bapak mangku pastika memang pro rakyat,..ada kapasitas yang lebih dari pemimpin lain ", tegas made aripta yang ditemui di sela-sela kunjungan.
 hal senada juga disampaikan oleh gede made suardhana yang juga merupakan salah satu anggota keluarga bale agung, menambahkan bahwa komunikasi yang dilakukan dari keluarga bale agung dengan ibu mega adalah melalui mekanisme keluarga bukan melalui mekanisme partai. "....komunikasi dengan ibu mega, karena ibu mega kan adalah keluarga, jika itu urusan partai ya silahkanlah", ujarnya.

Apresiasi Karya Pitra Yadnya Massal

Kehadiran Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada Upacara Pitra Yadnya
Massal yang digelar Krama Desa Adat Kedonganan Minggu ( 25/11/2012 ) merupakan
wujud nyata apresiasi Gubernur Bali Made Mangku Pastika terhadap semangat
beryadnya Krama Bali. Selain Gubernur, hadir pula Wakil Bupati Badung Ketut
Sudikerta, Bupati Klungkung I Wayan Candra, MUDP Bali dan sejumlah anggota
DPRD Kabupaten Badung.

Dalam dharma wacananya, Gubernur menyambut positif kegiatan pitra yadnya
massal yang digelar krama Desa Adat Kedonganan. Menurutnya, pitra yadnya
merupakan kewajiban Umat Hindu pada sang pitara atau leluhur. Selain wujud
bakti kepada sang pitara, pitra yadnya yang diselenggarakan secara massal
juga diharapkan makin mengukuhkan semangat gotong royong dan menyama byara
di tengah masyarakat. Selanjutnya, makin kokohnya semangat menyama braya
itu akan menjadi modal dasar bagi peran aktif masyarakat dalam pembangunan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mendoakan agar karya yang digelar bisa
berjalan lancar dengan dilandasi manah suci nirmala (tulus iklas).  "Melalui
karya suci ini, mari kita doakan agar sang pitara mendapat tempat yang
layak sesuai karma masing-masing," ujarnya. Secara pribadi Gubernur
menghaturkan punia kepada panitia karya.

I Made Sukada selaku prawartaka karya mengucapkan terima kasih atas

kehadiran Gubernur Mangku Pastika. Dia mengurai, Karya Atiwa-tiwa dan Atma
Wedana tahun ini diikuti oleh 6 banjar di lingkungan Desa Adat Kedonganan.
Atiwa-tiwa diikuti 32 sawa, atma wedana 80 puspa dan ngelungah 42 sawa
rare. Menurutnya, pitra yadnya massal merupakan kegiatan rutin yang digelar
Desa Adat Kedonganan setiap tiga tahun sekali. "Ini merupakan pelaksanaan
yang ketiga kalinya," ujarnya. Yadnya yang digelar secara massal ini
bertujuan untuk meringankan beban krama dalam melaksanakan yadnya. Desa
Adat Kedonganan pun punya cara unik dalam mendanai pitra yadnya massal ini.
"Karya ini dibiayai oleh dana krama desa adat yang terkumpul di LPD melalui
program Simpanan Upacara Adat (Sipadat)," urainya. Puncak karya akan
dilaksanakan pada Jumat ( 30/11/2012 ) mendatang.

Lepas Peserta Jalan Sehat Kompas Gramedia Fiesta

(Denpasar, 25 November 2012) Gubernur Bali Made Mangku Pastika melepas jalan sehat Kompas Gramedia Fiesta yang diselenggarakan di Kawasan Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Minggu (25/11/2012) pagi.

Dihadapan peserta jalan sehat yang memadati sisi Barat Lapangan Puputan Margarana,  Gubernur memberikan apresiasinya terhadap kegiatan yang dikatakannya merupakan partisipasi nyata dari Kompas Gramedia untuk bersama-sama dengan pemerintah untuk menyehatkan masyarakat Bali. “Karena didalam tubuh yang sehat, ada jiwa yang sehat,” ujarnya.

Gubernur menambahkan partisipasi Kompas Gramedia ke depan untuk peduli dengan masalah-masalah sosial dan masalah-masalah lainnya yang dihadapi masyarakat Bali dapat membantu pemerintah dalam melaksanakan tugas untuk mewujudkan Bali Mandara atau Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera.

Selain Jalan Sehat digelar pula berbagai event di tempat yang sama, antara lain Lomba Mewarnai, Workshop Photography, Fruit Carving Competition dan Waiter Running Race.

Acara juga ditandai dengan penyerahan kenang-kenangan dari General Manager of Public Relations Kompas Gramedia, Nugroho F. Yudho kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika serta pelepasan Balon oleh Gubernur yang menandai dimulainya Kompas Gramedia Fiesta.

Jumat, 23 November 2012

TANAM POHON DI TAHURA

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, di dampingi Ny. Ayu Pastika, bersama jajaran SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali melakukan penanaman pohon bakau (mangrove) bersama di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (23/11/2012) . Kawasan Tahura Ngurah Rai seluas 1.373,5 ha yang seluruhnya berhutan mangrove  terletak pada jalur strategis kawasan pariwisata Nusa Dua, Kuta dan Sanur, sejak beberapa tahun terakhir mengalami tekanan yang sangat berat seperti perambahan tanah hutan, penebangan pohon mangrove, tempat pembuangan limbah, penumpukan sampah dan endapan lumpur yang mengancam kelestarian hutan mangrove. “Kegiatan penanaman pohon mangrove ini tiada lain merupakan salah satu wujud dari program Bali Mandara yakni mewujudkan Pulau Bali yang bersih dan hijau (Bali Clean and Green), dimana di dalam pembangunan itu seharusnya berlandaskan  4 pilar (four track strategies) yakni, menolong masyrakat miskin (pro poor), menciptakan lapangan kerja (pro job), menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil (pro growth), dan yang terakhir adalah peduli terhadap kelestarian lingkungan (pro environment). Karena bagaimanapun pesatnya pembangunan itu kalau lingkungan rusak maka tidak ada gunanya. Sehingga Bali Clean and Green merupakan implementasi dari strategi kelestarian lingkungan (pro environtment) tersebut,” demikian  dikatakan Gubernur dalam sambutan singkatnya  yang didampingi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali, IGN Wiranatha.  Acara yang dilaksanakan dalam rangka HUT KORPRI ke 41, ini melibatkan Pengurus KORPRI Unit Provinsi Bali, Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali , dan masyarakat sekitar. Gubernur berharap 1000 pohon yang ditanam dapat tumbuh untuk kemudian berfungsi dengan baik. “Mangrove di Tahura merupakan shelter belt yang berfungsi mencegah tsunami, intrusi air lau dan abrasi pantai,” pungkasnya.
Sementara itu, ditempat terpisah ,  masih dalam satu rangkaian acara yang sama juga dilakukan acara kegiatan bersih-bersih di areal Mangrove Information centre (MIC) yang terletak di Desa Suwung Kauh, masih di Kawasan Tahura, Ngurah Rai