Sabtu, 20 Oktober 2012

Salah Satu Program Bali Mandara


SIMANTRI (Sistem Pertanian Terintegrasi)

Simantri
Sistem Pertanian Terintegrasi adalah upaya terobosan dalam mempercepat adopsi teknologi pertanian, melalui pengembangan model percontohan dalam percepatan alih teknologi kepada masyarakat perdesaan.

Program ini mengintegrasikan kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan dalam satu kawasan pengelolaan secara terpadu, dengan kelengkapan unit pengolah kompos, pengolah pakan, instalasi bio urine dan biogas.   



  
Program Simantri bertujuan:
  1. Mendukung berkembangnya diversifikasi usaha pertanian secara terpadu dan berwawasan agribisnis. 
  2. sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, mendukung pembangunan ramah lingkungan dan program “Bali Organik”.
  3. peningkatan pendapatan petani pelaksana, minimal 2 (dua) kali lipat dalam 4 - 5 tahun ke depan.

Sampai akhir tahun 2011 telah terbentuk 200 unit/kelompok Simantri tersebar di seluruh Kabupaten/Kota se-Bali. Dengan anggaran bantuan Rp 200 juta untuk setiap kelompok, maka telah dialokasikan bantuan sebesar Rp 20 milyar dari APBD Provinsi Bali.
Sementara untuk tahun 2012, direncanakan dibentuk 100 unit/kelompok Simantri.

Cara Mendapatkan Program ini adalah :
Harus membentuk kelompok tani jumlahnya 'minimal 10 orang.Satu desa satu simantri

Jumat, 19 Oktober 2012

Om Swastyastu,
Provinsi Bali yang secara geografis memiliki luas wilayah hanya 0,29% dari wilayah nusantara, secara demografis telah sangat padat. Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah penduduk Bali sekitar 3,9 juta jiwa. Kepadatan ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari kemajuan pembangunan daerah Bali dalam beberapa tahun terakhir.
Bali adalah daerah tujuan pariwisata internasional. Kebudayaan daerah yang bernafaskan agama Hindu, dengan didukung potensi alam yang indah, serta masyarakat yang ramah, menjadikan Pulau Bali memiliki berbagai sebutan, seperti Pulau Dewata, Pulau Sorga, Pulau Seribu Pura, bahkan Pulau Perdamaian. Konsep pariwisata budaya mengantarkan pembangunan daerah Bali yang memprioritaskan sektor pariwisata membedakannya dengan daerah-daerah lainnya di tanah air, bahkan di dunia. Tetapi perkembangan global dengan segala eksesnya, membawa konsekuensi munculnya berbagai tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Segenap unsur di daerah harus siap menghadapi perubahan global tersebut. Kita tidak ingin terdapat kondisi paradoks dalam masyarakat kita, di tengah gemerincing dolar atas kemajuan pariwisata, di tengah sebutan Pulau Sorga, masyarakat Bali masih sangat banyak berada dalam kemiskinan.
Perekonomian daerah Bali bersandar pada sektor pariwisata, sektor pertanian dalam arti luas, serta sektor industri kecil dan menengah sebagai pendukung. Komitmen pemerintah daerah untuk menyusun strategi pembangunan ekonomi Bali membuat masyarakat turut terlibat aktif dalam membentuk bangunan ekonomi Bali yang diharapkan dan diinginkan.
Atas dasar potensi dan proyeksi pembangunan Bali tersebut, saya Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang bertugas sejak Agustus 2008, merumuskan konsep pembangunan Bali berlandaskan visi Bali Mandara. Visi pembangunan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali (RPJMD) 2008-2013.
Bali Mandara adalah Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera.
Bali Maju adalah Bali yang dinamis, Bali yang terus bergerak menurut dinamika pergerakan dan perkembangan dunia. Bali yang senatiasa bergerak dan maju dengan tetap menjungjung kesucian dan keiklasan demi tegaknya dharma. Bali yang maju adalah Bali yang harus tetap “metaksu” yang senantiasa meningkatkan kualitas dirinya sebagai daerah tujuan wisata yang handal, berkharisma dan religius. Bali yang maju adalah Bali yang modern menurut ukuran dan tuntutan nilai-nilai universal yang tidak menyimpang dan atau bertentangan dengan nilai-nilai agama Hindu (Bali) serta adat istiadat Bali. Kemodernan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan peradaban sebagai masyarakat yang berada di perkampungan dunia yang terbuka.
Bali Aman adalah Bali yang “ dabdab” teratur sekala niskala. Bali yang memiliki keseimbangan antara korelasi kebutuhan hubungan antar manusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan alam lingkungannya, serta hubungan manusia dengan Tuhan nya sejalan dengan konsep Tri Hita Karana. Bali yang aman adalah Bali yang terhindar dari ancaman intervensi virus-virus ideologi yang bertentangan dengan Tri Hita Karana seperti: terorisme, anarkhisme dan virus non traditional threat lainnya yang mewarnai jaman Kali.
Bali Damai adalah Bali yang diselimuti atmosfir kesejukan lahir bathin serta selalu dalam kondisi “tis” dan kondusif. Bali Damai adalah Bali yang menggambarkan adanya komunitas masyarakat Bali, baik di perkotaan maupun pelosok pedesaan yang kental dengan suasana “briyag-briyug, pakedek pakenyem”. Hal tersebut sebagai indikator optimisme masyarakat dalam menatap masa depan yang menjanjikan.
Bali Sejahtera adalah Bali yang Sukerta Sekala Niskala, sebagai akumulasi diperolehnya kemajuan, keamanan, dan kedamaian.
Visi tersebut dijabarkan dalam tiga misi, yaitu:
Pertama; Mewujudkan Bali yang berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern.
Kedua; Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib, Harmonis, serta Bebas dari berbagai Ancaman, dan
Ketiga: Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin.

Berdasarkan visi dan misi di atas, Pemerintah Provinsi Bali menempatkan penanganan kemiskinan sebagai prioritas utama dalam program pembangunannya. Kemiskinan merupakan muara dari beberapa permasalahan lainnya, terutama pendidikan dan kesehatan. Seluruh permasalahan yang ada harus ditangani secara simultan, tidak bisa sektoral dan terpisah. Prioritas penanganan tersebut kemudian dituangkan dalam APBD Provinsi Bali setiap tahunnya, sebagai landasan penjabaran dan pembiayaannya.
Efektivitas program tercermin dari pengalokasian jumlah anggaran daerah dalam pembangunan. APBD Provinsi Bali yang turut ditentukan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Bali, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada Tahun 2008: Rp 1,512 Triliun, Tahun 2009: Rp 1,667 Triliun, Tahun 2010: Rp 2,1 Triliun, Tahun 2011: Rp 2,97 Triliun, dan Tahun 2012: Rp 3,56 Triliun. Peningkatan ini mencerminkan proyeksi pengelolaan pembangunan, serta ketersediaan anggaran daerah untuk mensejahterakan masyarakatnya semakin meningkat. Di sisi lain, peningkatan anggaran ini menuntut berbagai program dan upaya pemerintah daerah untuk memenuhi kepentingan masyarakat, melalui program-program pembangunan yang benar-benar berpihak kepada masyarakat, harus tepat sasaran dan partisipatif.
Beberapa program prioritas sebagai upaya pengentasan kemiskinan sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali, antara lain Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Bedah Rumah, Penuntasan Buta Aksara dan pembangunan bidang pendidikan, Bali Green Province, serta Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu).Suksma.
Om, Chanti, Chanti, Chanti, Om..

Rabu, 17 Oktober 2012

PROGRAM PEMBANGUNAN BALI MANDARA "SARBAGITA"



Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali  memberikan pengaruh sangat besar kepada kabupaten sekitarnya (Badung, Gianyar dan Tabanan) membentuk satu kesatuan geografis dan ekonomi yang disebut kawasan  Metropolitan SARBAGITA.
Jumlah penduduk wilayah SARBAGITA tahun 2009 sebanyak 1.886.162 jiwa, sedangkan jumlah pergerakan orang keluar-masuk Bali, tahun 2010 sebanyak 21.702.308 orang (59.458 orang/hari dengan pertumbuhan dalam duabelas tahun teraakhir tahun terakhir naik rata-rata 6,62 %/ tahun ) 
Pelayanan angkutan umum sangat buruk, sehingga Tidak Ada Pilihan pergerakan bagi masyarakat, kecuali kendaraan pribadi, akibatnya penggunaan kendaraan pribadi 91,20 % dengan kenaikan 10,89 % per tahun,  sedangkan infrastuktur jalan  naik 1, 99 %/tahun.
Dampak yang dirasakan adalah munculnya kemacetan lalu lintas, yang tidak hanya terjadi di pusat kota, tetapi juga terjadi pada ruas jalan penghubung lintas antar kawasan bawahan.

       Rute Trayek terbatas (hanya 13 trayek) dan tidak ada koneksitas,
  Jadwal Layanan dan waktu tunggu tdk jelas (bisa lebih dr 1 jam), ngetem di sembarang tempat,
       Tidak Nyaman, Kendaraan banyak yang sudah keropos dimakan usia,
       Ongkos Mahal (Rp. 5.000 s/d Rp.10.000)
 
Sehingga dibuatlah program baru SARBAGITA untuk menunjang sarana transportasi untuk mengatasi masalah tersebut.Trayek yang di tersedia saat ini yaitu :
KORIDOR 1 : KOTA – GWK  PP
Dari Halte SMAN 7 (Jl. Kamboja)-Jl. Angsoka–Melati- Surapati - Kapten Agung-Letda Made Putra– PB Sudirman-Watu Renggong–Diponegoro–Raya Sesetan-Bypass Ngurah Rai-Dewa Ruci-Bypass Nusadua-Jl. Udayana/ Kampus UNUD Bukit-Jl. Uluwatu-GWK.  Dari Halte GWK -Raya Uluwatu-Jl.Udayana Kampus Bukit-Bypass Nusadua-Dewa Ruci- Pesang garan - Raya Sesetan – Diponegoro -Serma Durna-Serma Made Pil-Serma Mendra-PB Sudirman-Dewi Sartika - Diponegoro-Hasannudin - Jl. Udayana -Surapati-Kamboja-Angsoka-Melati-Patimura- Kamboja (Halte SMA-7)
KORIDOR 2  : BATUBULAN – NUSADUA PP VIA S. PARKIR KUTA
Dari Terminal Batubulan – WR.Supratman - Bypass Ngurah Rai - Prof.I.B.Mantra -Bypass Ngurah Rai - Simpang Dewa Ruci - Setiabudi Kuta- Raya Kuta–Sentral Parkir Kuta-Imam Bonjol-Sunset Road Timur- Simpang Dewa Ruci-Bypass Nusa Dua-Nusa Dua (BTDC). Dari Halte Nusa Dua (BTDC)-Raya Tg Benoa Bualu-Bypass Nusadua-Simpang Dewa Ruci- Setiabudi Kuta- Raya Kuta - Sentral Parkir Kuta - Imam Bonjol - Sunset Road Timur- Simpang Dewa Ruci-Bypass Ngurah Rai-WR Supratman -Raya Batubulan-Batuyang-Terminal Batubulan

KORIDOR 3 : SANUR – PETITENGAT PP VIA CIVIC CENTER. 
Dari Halte Matahari Terbit -Raya Hangtuah-Puputan Niti Mandala-Raya Puputan-Dewi Sartika-Teuku Umar Timur-Teuku Umar Barat-Tangkuban Perahu-Raya Batubelig-Raya Petitenget. Dari Halte Petitenget-Kayuaya-Raya Kerobokan-Tangkuban Perahu-Teuku Umar Barat-T. Umar Timur-Diponegoro-Raya Patih Jelantik-Raya Sudirman-Raya Puputan-Cok A Tresna-M. Yamin-Puputan N.Mandala-Hang Tuah-Bypass Ngurah Rai-Matahari Terbit
KORIDOR 4 : SANUR – UBUD PP VIA KEDEWATAN
Dari halte Matahari Terbit Sanur--Bypass Ngurah Rai-WR Supratman- Raya Batubulan- Singapadu - Silangkarang-Raya Kedewatan-Bunitan-Lungsiakan-Sanggingan-Campuhan-Puri Saraswati Berputar kembali ke Campuhan-Sanggingan-Lungsiakan-Kadewatan1-Silangkarang-Singapadu -Batubulan-WR Supratman-Bypass Ngurah Rai-Prof Ida Bagus Mantera-Bypass Ngurah Rai- Matahari Terbit Sanur
KORIDOR 5 : MENGWI – BANDARA NGURAH RAI PP VIA S.P. KUTA
Dari Terminal Mengwi -Pupuan Mengwi-Raya Kapal-Raya Abianbase - Raya Dalung - Raya Padangluwih - Raya Kerobokan-Sunset RoadBarat-Dewa Ruci-Bypass Nusa Dua-Raya Ngurah Rai- Bandara Ngurah. Dari Bandara Ngurah Rai -Raya Bandara Ngurah rai-Bypass Nusa Dua-Dewa Ruci-Setiabudi Kuta-Raya Kuta-Imam Bonjol- Sunset Road Barat-Raya Kerobokan-Raya Padangluwih-Raya Dalung - Raya Abianbase - Raya Kapal - Raya Mengwi -Terminal Mengwi.

Dengan tarif penumpang :
Trayek Utama  
                        K.2 :  Dewasa  Rp. 3.500, Pel/Mhs : Rp. 2.500
                        K.1 :  Dewasa  Rp. 3.500, Pel/Mhs : Rp. 2.500
                        C.1 :  Dewasa  Rp. 3.000, Pel/Mhs : Rp. 2.000
Trayek Feeder  Kabupaten Badung
                        B.1 :  Dewasa  Rp. 3.000, Pel/Mhs : Rp. 2.000
                        B.1 :  Dewasa  Rp. 3.000, Pel/Mhs : Rp. 2.000
Trayek Feeder  Kota Denpasar
                         Dewasa  Rp. 2.000 Untuk semua Umur

 TRAYEK MAP


TP 01
SMAN-7 Kamboja-Angsoka-Melati-WR Supratman-Nusa Indah-Hayam Wuruk-Narakusuma-Pandu-Merdeka-M Yamin-Puputan Bundaran Renon- TK Penet-TK Yeh Aya-TK Bulian-Mertasari Sidakarya Berputar Kembali ke TK. Balian –-Puputan NM-Kusuma Atmaja-Coak A Tresna-Jl Merdeka-Pandu-Narakusumah-H. Wuruk-Nusa Indah-WR Supratman-SMAN-7.à GOR Ngurah Rai-Suwung Kauh PP (Konek dengan K.1, K.2, K.3, K.7 dan  K.11)
Rai-Matahari Terbit.à Sanur –Sanglah PP (Konek dengan K.1, K.2, K.3, K.4, K.7, K.8, K.10 dan K.11)
TP 02
Matahari Terbit-Bypass Ngurah Rai-D. Buyan-TK Bilok-TK. Balian-TK. Yeh Aya-Watu Renggong-P Nias (RSUP) Berputar Kembali ke P. Nias-Diponegoro-Serma Md Oka-Serma Md Pil-Serma Mendra-Sudirman-Waturenggong-Yeh Aya-TK. Balian-TK. Bilok-D. Buyan-Bypass Ngurah
TP 03
Sanglah-Serangan PP  dan Tegal – Suwung Kangin PP
P. Nias-P. Bali-P. Lombok-P. Komodo-P. Tarakan-SP.6-P. Kawe-P.Bungin-P. Belitung-P.Moyo Jl. Gurita 1-Jl. Puskesmas-Raya Sesetan-Jl. Sidakarya-Jl.Pendidikan (SMAN 5) -Jl. Suwung Batan Kendal-Jl. Ke Serangan PP à  Trayek : Sanglah – Serangan PP ( Konek dengan K.1, K.2, K.3 dan K.8 ).
Tegal-Jl. Batukaru-Rinjani (SMAN 4/ SMPN 7)-Subur-Imam Bonjol-P Room-Nusakambangan-P. Kawe-P. Bungin-Raya Pemogan-Suwung Kangin Berputar Kembali ke Raya Pemogan-P. Bungin-P. Kawe-Nusakambangan-Jl. Pemecutan-Imam Bonjol-Tegal à Tegal – Suwung Kangin PP  (Konek dengan K.1, K.2, K.3, K.8  dan K.15, )
TP 04
Kreneng-H. Wuruk-Letda Kajeng-Cok A Tresna-D.I Panjaitan-Tk. Musi-Tk Yeh Aya-Tk.Pakerisan- Jl. Dewata-Jl. Sidakarya-Jl. Mertasari-Kerta Petasikan PP à Kreneng – Suwung Kauh PP (Konek dengan K.1, K.2  dan K.3 ).